UZpWbxXip9lQB4gDgD99q25cJcz6IlNhM1darGVw

Contoh Skripsi Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien

Contoh Skripsi Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien- - -Tugas akhir yakni skripsi menjadi hal yang paling penting untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1), Asuhan Keperawatan sering sekali mendapatkan tawaran untuk memposting sebuah artikel skripsi atau contoh laporan yang berhubungan dengan Keperawatan, namun neoaskep.blogspot.com belum mendapatkan tim kerja sama untuk mendapatkan sebuah contoh skripsi atau laporan yang lainya, Naah kali ini Dunia Keperawatan telah mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh para followers setia Asuhan Dunia Keperawatan yakni mengenai Contoh Laporan Skripsi, yang mana pada kesempatan kali ini neoaskep akan membahas mengenai Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien, mulai dari BAB 1, 2, 3, 4, 5, Kerangka Teori, SPSS dan masih lengkap lagi.
HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN LUKA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secaa fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut (Tietjen,2004) Pada tahun 2000, suatu survey prevelensi meliputi 55 rumah sakit di 14 negara berkembang pada empat wilayah Word Health Organization (WHO) (Eropa, Mediterania Timur, Asia Tenggara, da Pasifik) menemukan rata-rata 8,7% dari seluruh pasien rumah sakit. Pada survey ini frekuensi tertinggi dilaporkan dari rumah sakit di wilayah Timur Tengah Mediterania dan Asia Tenggara, masing-masing 11,8% dan 10%. Penelitian WHO dan lain-lain, juga menemukan prevalensi Infeksi Luka Operasi yang tertinggi di Intensif Care Unit (ICU), perawatan bedah akut, dan bangsal ortopedi.

Saat ini masih banyak rumah sakit yang beroperasi tanpa di dukung dengan system yang baku. Mereka lebih banyak beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan rumah sakit tersebut. Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolok ukur instansi pemerintah dalam melaksanakan progam kerjanya. (Anonim, 2005).

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Andriyani, (2010). Dengan judul Gambaran Motivasi Perawat dalam Implementasi Perawatan luka Post Operasi Sesuai Standar Operasional Prosedur diruang Seruni RSUD dr. m. yunus Bengkulu, Terhadap Permasalahan pelayanan kesehatan di rumah sakit RSUD M. Yunus Bengkulu saat ini yaitu masih banyak ditemukan infeksi pada paska operasi, data dari bulan Oktober-Desember 2009 ditemukan 60 orang pasien post operasi yang mengalami infeksi luka post operasi sebanyak 15 orang (25%) pasien appendiktomy yang berjumlah 24 orang yang infeksi 8 orang (33,33%), pasien herniatomy yang berjumlah 16 orang yang infeksi sebanyak 4 rang (25%), pasien yang seksio ceaser (SC) yang berjumlah 20 orang yang infeksi sebanyak 3 orang (15%). Dari persentase infeksi pada tindakan-tindakan tersebut yang dapat mempengaruhi proses pemyembuhan luka. Diperkirakan penyebab infeksi luka post operasi diatas karena tindakan keperawatan yang tidak sesuai dengan prosedural.

Sering kali perawat lalai dalam melaksanakan pelayanannya kepada pasien seperti cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan, tidak menggunakan handscoon steril, Kapas alkohol yang diperas ditempat kapas alkohol, tidak menggunakan alat-alat yang steril serta tidak menjalankan tehnik perawatan luka yang procedural. Komplikasi yang dapat terjadi karena perawatan luka post operasi antara lain oedema, hematoma, perdarahan sekunder, luka robek, dan adesi. Luka kotor karena kelalaian perawat tersebut dapat juga menyebabkan infeksi. (Suriadi,2004)
Menurut Azwar, (1996) dalam (Haryanti,2010 ). Kualitas pelayanan rumah sakit dinilai baik apabila pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada diri setiap pasien yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan tersebut. Pelayanan medik khususnya medik spesialistik merupakan salah satu ciri dari Rumah Sakit yang membedakan antara Rumah Sakit dengan fasilitas pelayanan lainnya.

Kepuasan pasien merupakan fungsi dari penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien menerima pelayanan kesehatan dari pihak rumah sakit sebagai provider, pasien akan merasa puas jika kualitas pelayanan rumah sakit lebih tinggi atau setidaknya sama dengan yang diharapkan pasien. (Haryanti, 2010)
Berdasarkan hasil penelitian Muhtarom (2009) dengan judul Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh pelayanan. Adapun pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, kualitasnya dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi dan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa Ada Hubungan signifikan positif dan sangat kuat antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Kota Salatiga.

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. Saat ini masih banyak kasus tentang kinerja perawat yang melakukan perawatan luka tidak sesuai dengan SOP, SOP memberikan langkah-langkah yang benar dan terbaik untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi, serta mengurangi kesalahan dan pelayanan di bawah standar (substandar) dengan memberikan langkah-langkah yang sudah di uji dan di setujui dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

Sumber : Andriyani, (2010) Journal.unimus.ac.id/index.php/FIKIkes/
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang merupakan amal usaha Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah. Yang berdiri pada tahun 1923. Telah terakreditasi 12 bidang pelayanan serta tersertifikasi system manajemen mutu ISO 9001 : 2000. Oleh karena itu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dimilikinya supaya dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Studi pendahuluan pada tanggal 18 Juli 2013 di bangsal Arafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan data dengan cara wawancara dengan kepala rekam medik didapatkan hasil bahwa kejadian post operasi sebanyak 140 pasien, dalam 3 bulan terakhir. Dari hasil Observasi yang dilakukan di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terhadap 6 pasien pada saat dilakukan perawatan luka, Didapatkan data bahwa ada perawat yang mengabaikan prosedur sebelum merawat luka. Perawat tidak melakukan tindakan cuci tangan terlebih dahulu, dan perawat tidak mengganti handscon dengan handscon yang baru di depan pasien maupun keluarga pasien, serta tidak menggunakan handscon steril. Dan masih ada sebagian perawat pada waktu melakukan perawatan luka kurang maksimal saat menekan luka untuk mengeluarkan puss atau nanah yang ada di dalamnya.
Data mengenai kepuasan pasien didapat dari hasil wawancara kepada 6 keluarga pasien pada saat ditanya, 2 dari 6 keluarga pasien mengatakan merasa kecewa atas pelayanan perawat yang melakukan perawatan luka karena tidak sesuai dengan langkah-langkah standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit.

Perawatan luka merupakan aspek yang penting dari asuhan keperawatan dan membutuhkan pengetahuan serta keterampilan perawat dalam merawat luka agar luka tetap aman (Potter.P, 2006). Tindakan perawatan luka post operasi akan lebih berkualitas apabila dalam pelaksanaanya selalu mengacu pada SOP yang telah diterapkan seperti mencuci tangan dahulu sebelum tindakan, begitu pula dengan alat-alat yang akan digunakan harus disterilkan dulu sebelum digunakan pada klien. (Brunner & Suddar, 2002)
Sehingga dalam perawatan luka post operasi harus sesuai dengan prosedur, apabila tidak sesuai maka bisa terjadi adanya infeksi pada luka operasi dan hal tersebut membuat pasien maupun keluarganya akan merasa kecewa atau tidak puas dengan perawatan luka yang diberikan oleh perawat.
Berdasarkan fenomena di atas peneliti perlu untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien Post Operasi dibangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah: Apakah ada Hubungan Penerapan standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien Post Operasi di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien Post Operasi di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui penerapan standar operasional prosedur perawatan luka di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
b. Diketahui kepuasan pasien post operasi dibangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi Keperawatan Medikal Bedah
Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien yang khususnya pasien yang mengalami rawat luka post operasi.

2. Bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
a Bagi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Sebagai bahan masukan bagi para pengambil kebijakan bidang manajemen dan pelayanan keperawatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah seperti pelayanan perawat tentang penerapan standar operasional prosedur perawatan luka.
b. Bagi Bangsal Arafah
Sebagai bahan masukan bagi perawat pelaksana dalam upaya penerapan standar oprasional prosedur perawatan luka pada pasien post operasi khususnya di bangsal Arafah.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Menambah informasi dan sumber referensi yang mendukung peneliti-peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa.
b. Dan menambah kepustakaan dan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah keperawatan medikal bedah.
4. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis khusunya tentang perawatan luka dan merupakan suatu pengalaman baru bagi peneliti atas informasi yang diperoleh selama penelitian dan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain.


E. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan-batasan masalah yang dimaksudkan agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas. Adapun batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Variabel yang diteliti
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau independen adalah Penerapan Standar Operasional Prosedur perawatan luka, sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependen adalah kepuasan pasien post operasi.
2. Responden
Semua pasien post operasi yang dirawat di bangsal Arafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 November sampai 23 Desember 2013
4. Tempat
Tempat penelitian dilaksanakan di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

F. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien Post Operasi di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta belum pernah dilakukan dan penelitian ini benar-benar dilakukan oleh peneliti serta bukan merupakan hasil jiplakan dari peneliti lain, namun ada penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu :

1. Fajri (2011), dengan judul penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Perawatan Luka dengan Kepatuhan Melaksanakan Protap Perawatan Luka Post Operasi di Bangsal Melati dan Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini di laporkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan melakasanakan protap perawatan luka post operasi. Hal ini di tujukan dengan nilai X2 hitung sebesar 9,789 sedangkan nilai X2tabel sebesar 5,591 dengan taraf sig. 0,05 sehingga di peroleh nilai X2 hitung > X2 tabel. Penelitian Faradian Fajri (2011), termasuk jenis penelitian kuantitaf dengan pendekatan Cross Sectional dan menggunakan tehnik total sampling. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah terletak pada jumlah sampel, variable penelitian yaitu Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka sebagai variable bebas dan Kepuasan Pasien Post Operasi sebagai variable terikat dibangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Kurniawati (2011), Dengan judul penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur pada Perawatan Luka Post Operasi di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Hasil penelitian ini di laporkan bahwa Dari 4 faktor yang diteliti didapatkan hasil semua faktor mempengaruhi tingkat kepatuhan perawat terhadap penerapan standar operasional prosedur pada perawatan luka post operasi di RS PKU Muhammadiyah Gombong yaitu : dengan nilai p value 0,001. faktor tingkat pendidikan dengan nilai p value 0,043. faktor pengalaman kerja dengan nilai p value 0,009. faktor motivasi dengan nilai p value 0,003. Terdapat faktor yang paling dominan yaitu tingkat pengetahuan dengan nilai p value 0,019. Penelitian Kurniawati (2011), termasuk jenis penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di Bangsal Barokah dan Inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan total sampling. Dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 35 responden. Cara yang dilakukan dengan metode observasi dan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah terletak pada jumlah sampel, variable penelitian yaitu Penerapan Standar Operasional Prosedur perawatan luka sebagai variable bebas dan Kepuasan Pasien Post Operasi sebagai variable terikat di bangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Idayanti (2008), dengan judul penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Penerapan Standart Operasional Prosedur (SOP) Tehnik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi di RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU. Hasil penelitian ini di laporkan bahwa 91,7% perawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menerapkan SOP teknik menyuntik. Pada uji Chi-Square ditemukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan terhadap penerapan SOP teknik menyuntik dengan nilai P=0,025 dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel sikap terhadap penerapan SOP nilai P=0,403. penelitian Idayanti (2008), termasuk jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan pengetahun dan sikap perawat terhadap penerapan Standart Operasional Prosedur (SOP) tehnik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi di RSUD Arifin achmad Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 153 orang dengan jumlah sample sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariate dengan uji regresi berganda. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah terletak pada jumlah sampel, variabel penelitian yaitu Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka sebagai variabel bebas dan Kepuasan Pasien Post Operasi sebagai variabel terikat dibangsal Arafah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Mohon maaf kita hanya menampilkan BAB 1 mengenai Contoh Skripsi Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur Perawatan Luka Terhadap Kepuasan Pasien, untuk BAB 2 dan seterusnya termasuk kerangka teori bisa anda ambil saja dibawah atau download atau hubungi kami, karena sangat tidak mungkin semua skripsi dari bab 1 sampai akhir kita postingkan, So semoga bermanfaat dan dapat membantu anda dalam menyelesaikan skripsi anda.
Related Posts

Related Posts