UZpWbxXip9lQB4gDgD99q25cJcz6IlNhM1darGVw

Analisa Jurnal - Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy

Download Analisa Jurnal - Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy, Ensefalopati hipoksik iskemik masih merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas jangka panjang. Ensefalopati hipoksik iskemik terutama di picu oleh keadaan hipoksik otak, iskemik oleh karena hipoksik sistemik dan penurunan aliran darah ke otak. Tidak terdapat terapi spesifik pada ensefalopati hipoksik iskemik.

Hypoxic ischaemic encephalopathy (HIE) atau Ensefalopati hipoksik iskemik merupakan penyebab penting kerusakan permanen sel-sel pada Susunan Saraf Pusat (SSP), yang berdampak pada kematian atau kecacatan berupa palsi cerebral atau defisiensi mental. Angka kejadian HIE berkisar 0,3-1,8% di negara-negara maju, di Indonesia belum ada catatan yang cukup valid. Di Australia (1995), angka kematian antepartum berkisar 3,5/1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian intrapartum berkisar 1/1000 kelahiran hidup, dan angka kejadian kematian masa neonatal berkisar 3,2/1000 kelahiran hidup. Apgar Score 1-3 pada menit pertama terjadi pada 2,8% bayi lahir hidup dan Apgar Score 5 pada menit ke 5 pada 0,3% bayi lahir hidup. Lima belas hingga 20% bayi dengan HIE meninggal pada masa neonatal, 25-30% yang bertahan hidup mempunyai kelainan neurodevelopmental permanen1,2. Di Indonesia belum ada catatan yang valid mengenai kematian dan kecacatannya, tetapi diyakini lebih tinggi dari angka-angka di atas.
https://neoaskep.blogspot.com/2020/05/analisa-jurnal-hypothermia-ischaemic-encephalopathy.html
Hallo para perawat seindonesia terima kasih telah berkunjung di neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan, pada kesempatan kali ini neoaskep ingin memberikan sedikit artikel tentang Jurnal Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy dari Komang Arya Adiputra, S.Kep merupakan Program Studi Profesi Ners Angkatan IX Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.

Jurnal tersebut diatas yang akan dibahas oleh neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan dapat teman - teman download secara gratis yang berformat microsoft word namun jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya didaftar pustaka ya.

Sebelum teman - teman keperawatan mendownload Analisa Jurnal - Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy dibawah ini, neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan sedikit memberikan gambaran dari jurnal tersebut diatas yang nantinya menjadi referensi teman - teman sebelum mendownload.

Saat ini di berbagai belahan dunia terutama di negara barat telah banyak dilakukan penanganan HIE dengan metode mendinginkan baik secara selektif (selective head/cerebral cooling) maupun seluruh badan (whole body cooling). Masing-masing teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa meta analisis telah dilakukan untuk mengevaluasi metode yang terbilang baru terutama di negara-negara dunia ketiga. Metode ini relatif sulit dilakukan karena memerlukan peralatan serta pemantauan yang sangat ketat. Untuk Indonesia, teknik ini masing sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat dan keterampilan dari dokter maupun perawat.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Hypoxic ischaemic encephalopathy (HIE) atau Ensefalopati hipoksik iskemik merupakan penyebab penting kerusakan permanen sel-sel pada Susunan Saraf Pusat (SSP), yang berdampak pada kematian atau kecacatan berupa palsi cerebral atau defisiensi mental.

B. Faktor-faktor resiko
  1. Hipertensi selama kehamilan atau pre-eklampsia
  2. Restriksi pertumbuhan intra-uterin
  3. Terlepasnya plasenta
  4. Anemia fetus
  5. Postmaturitas
  6. Persalinan non fisiologis
  7. Malpresentasi termasuk vasa previa
D. Patofisiologi
Beberapa menit setelah fetus mengalami hipoksia total, terjadi bradikardia, hipotensi, turunnya curah jantung dan gangguan metabolik seperti asidosis respiratorius. Respon sistim sirkulasi pada fase awal dari fetus adalah peningkatan aliran pintas melalui duktus venosus, duktus arteriosus dan foramen ovale, dengan tujuan memelihara perfusi dari otak, jantung dan adrenal, hati, ginjal dan usus secara sementara .Patologi hipoksia-iskemia tergantung organ yang terkena dan derajat berat ringan hipoksia. Pada fase awal terjadi kongesti, kebocoran cairan intravaskuler karena peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan pembengkakan sel endotel merupakan tanda nekrosis koagulasi dan kematian sel. Kongesti dan petekie tampak pada perikardium, pleura, timus, jantung, adrenal dan meningen. Hipoksia intrauterin yang memanjang dapat menyebabkan PVL dan hiperplasia otot polos arteriole pada paru yang merupakan predesposisi untuk terjadi hipertensi pulmoner pada bayi. Distres nafas yang ditandai dengan gasping, dapat akibat aspirasi bahan asing dalam cairan amnion (misalnya mekonium, lanugo dan skuama).

Kombinasi hipoksia kronik pada fetus dan cedera hipoksik-iskemik akut setelah lahir akan menyebabkan neuropatologik khusus dan hal tersebut tergantung pada usia kehamilan. Pada bayi cukup bulan akan terjadi nekrosis neuronal korteks (lebih lanjut akan terjadi atrofi kortikal) dan cedera iskemik parasagital. Pada bayi kurang bulan akan terjadi PVL (selanjutnya akan menjadi spastik diplegia), status marmoratus basal ganglia dan IVH. Pada bayi cukup bulan lebih sering terjadi infark fokal atau multifokal pada korteks yang menyebabkan kejang fokal dan hemiplegia jika dibandingkan dengan bayi kurang bulan. Identifikasi infark terbaik dilakukan dengan CT Scan atau MRI. Edema serebral menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, dan sering terjadi pada HIE berat. Excitatory asam amino mempunyai peran penting dalam patogenesis cedera asfiksia otak.

E. Manifestasi Klinis
Tanda hipoksia pada fetus dapat diidentifikasi pada beberapa menit hingga beberapa hari sebelum persalinan. Retardasi pertumbuhan intrauterin dengan peningkatan tahanan vaskular merupakan tanda awal hipoksia fetus. Penurunan detak jantung janin dengan variasi irama jantung juga sering dijumpai. Pencatatan detak jantung janin secara terus menerus memperlihatkan pola deselerasi yang bervariasi atau melambat dan analisa darah dari kulit kepala janin menunjukkan pH kurang 7,2. Asidosis terjadi akibat komponen metabolik atau respiratorik. Terutama pada bayi menjelang aterm, tanda-tanda hipoksia janin merupakan dasar untuk memberikan oksigen konsentrasi tinggi pada ibu dan indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan untuk mencegah kematian janin atau kerusakan SSP

Pada saat persalinan, air ketuban yang berwarna kuning dan mengandung mekoneum dijumpai pada janin yang mengalami distres. Pada saat lahir, biasanya terjadi depresi pernafasan dan kegagalan pernafasan spontan. Setelah beberapa jam kemudian, bayi akan tampak hipotonia atau berubah menjadi hipertonia berat atau tonus tampak normal.
Derajat encephalopathy dibagi 3, secara keseluruhan resiko terjadi kematian atau kecacatan berat tergantung pada derajat HIE.
  1. Derajat 1 : 1,6%
  2. Derajat 2 : 24%
  3. Derajat 3 : 78%
Ensefalopati > 6 hari pada derajat 2 juga mempunyai resiko tinggi terjadi kecacatan neurologi berat.
Kelainan EEG digolongkan menjadi 3 yang masing-masing menunjukkan angka rata-rata kematian atau kecacatan berat :
  1. Kelainan berat (burst suppression, low voltage atau isoelektrik) : 95%
  2. Kelainan sedang (slow wave activity) : 64%
  3. Kelainan ringan atau tanpa kelainan : 3,3%
Sebelum teman - teman mendownload Dokumen Analisa Jurnal - Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy ini, Neoaskep Asuhan Dunia Keperawatan sekali lagi mengingatkan untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bemanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan

Download Analisa Jurnal - Hypothermia To Treat Neonatal Hypoxic Ischemic Encephalopathy Format WORD

NB : Bagi teman - teman yang ingin request Contoh Skripsi untuk Keperawatan silahkan tinggalkan komen di Fanspage Asuhan Dunia Keperawatan.
Related Posts

Related Posts