Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia, Makalah ini disusun oleh NI PUTU DEWI ARRI PARAMITA yang mana merupakan Program Studi Profesi Ners Angkatan IX - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta 2013, jagi bagi anda yang membutuhkan makalah analisa jurnal ini jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan dan pemilik dokumen Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia.
neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan telah menyedikan link download untuk Makalah Analisa Jurnal tersebut diatas dengan format WORD, namun sebelum kita masuk ke file download dokumenya, neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan akan memberikan sedikit gambaran isi dari Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia. Jangan lupa untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bermanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Masalah kesehatan yang sering membuat orang tua menjadi cemas yaitu ketika badan anak menjadi panas atau biasanya disebut dengan demam. Demam sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja dari bayi hingga orang berusia lanjut. Kondisi ini sering terjadi pada balita yang memiliki sistem kekebalan tubuh belum sempurna (Widjaja, 2001).Demam merupakan alasan terbanyak orang tua membawa anak mereka ke dokter.
Demam merupakan istilah umum apabila suhu tubuh sangat tinggi, ada beberapa beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau febris (Nursingmedia,2009). Demam merupakan suatu kondisi fisiologis yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam memerangi infeksi dan demam berfungsi sebagai alarm untuk memberitahukan bahwa terjadi sesuatu di dalam tubuh.
Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis yaitu memberikan obat antipiretik seperti ibuprofen, parasetamol dengan dosis sesuai denganusia anak. Demam juga dapat diatasi dengan tindakan non farmakologis yang dilakukan sebagai tindakan tambahan dalam menurunkan panas setelah pemberian obat antipiretik. Tindakan non farmakologis terhadap penurunan panas seperti memberikan baju hangat pada anak, menyuruh anak untuk banyak minum air putih, istirahat, kompres hangat serta tepid water sponge.
neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan telah menyedikan link download untuk Makalah Analisa Jurnal tersebut diatas dengan format WORD, namun sebelum kita masuk ke file download dokumenya, neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan akan memberikan sedikit gambaran isi dari Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia. Jangan lupa untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bermanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah kesehatan yang sering membuat orang tua menjadi cemas yaitu ketika badan anak menjadi panas atau biasanya disebut dengan demam. Demam sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja dari bayi hingga orang berusia lanjut. Kondisi ini sering terjadi pada balita yang memiliki sistem kekebalan tubuh belum sempurna (Widjaja, 2001).Demam merupakan alasan terbanyak orang tua membawa anak mereka ke dokter.
Demam merupakan istilah umum apabila suhu tubuh sangat tinggi, ada beberapa beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau febris (Nursingmedia,2009). Demam merupakan suatu kondisi fisiologis yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam memerangi infeksi dan demam berfungsi sebagai alarm untuk memberitahukan bahwa terjadi sesuatu di dalam tubuh.
Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia |
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTERMI
A. PengertianHipertermi adalah keadaan suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal yaitu suhu tubuh mencapai sekitar 40o secara terus menerus . Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan hipotalamusbila mekanisme pengeluaran panas terganggu (oleh obat dan penyakit) atau dipengarhuioleh panas eksternal (lingkungan) atau internal (metabolik) Sengatan panas (heat stroke) per definisi adalah penyakit berat dengan ciri temperatur inti > 40 derajat celcius disertai kulit panas dan kering serta abnormalitas sistem saraf pusat seperti delirium, kejang, atau koma yang disebabkan oleh pajanan panas lingkungan (sengatan panas klasik) atau kegiatan fisik yang berat.
B. Sumber penghasil Suhu Tubuh
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan. Suhu tubuh dihasilkan dari :
- Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate / BMR) disemua sel tubuh.
- Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
- Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (Growth hormone dan testosterone).
- Metabolisme tambahan akibat pengaruh epinephrine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.
- Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi didalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun
F. ETIOLOGI
Hipertermia dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu . zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen . zat pirogen ini dapat berupa protein , pecahan protein , dan zat lain . terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit.
Fase – fase terjadinya hipertermi;
Fase I : awal
- Peningkatan denyut jantung .
- Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan .
- Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat .
- Kulit pucat dan dingin karena vasokonstriksi .
- Merasakan sensasi dingin .
- Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi .
- Rambut kulit berdiri .
- Pengeluaran keringat berlebih .
- Peningkatan suhu tubuh .
Fase II : proses demam
- Proses menggigil lenyap .
- Kulit terasa hangat / panas .
- Merasa tidak panas / dingin .
- Peningkatan nadi & laju pernapasan .
- Peningkatan rasa haus .
- Dehidrasi ringan sampai berat .
- Mengantuk , delirium / kejang akibat iritasi sel saraf .
- Lesi mulut herpetik .
- Kehilangan nafsu makan .
- Kelemahan , keletihan dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein .
Fase III : pemulihan
- Kulit tampak merah dan hangat .
- Berkeringat .
- Menggigil ringan .
- Kemungkinan mengalami dehidrasi
Sebelum teman - teman mendownload Dokumen Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia ini, Neoaskep Asuhan Dunia Keperawatan sekali lagi mengingatkan untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bemanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Download Analisa Jurnal - Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia Format WORD
NB : Bagi teman - teman yang ingin request Contoh Skripsi untuk Keperawatan silahkan tinggalkan komen di Fanspage Asuhan Dunia Keperawatan.