Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang, makalah ini dibuat oleh kelompok mahasiswa keperawatan dari Program Studi Profesi Ners Angkatan XV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta yang beranggotakan Zainul Ashari, Maria Agnestasia G, Nuraini Luluk .K, Halimah Tusakdiah, Nurhasanah. Pada kesempatan kali ini neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan akan membahas tentang makalah analisa jurnal tersebut. Bagi teman - teman yang ingin memiliki dokumen Analisa Jurnal ini silahkan download dibawah.
neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan telah menyedikan link download untuk Makalah Analisa Jurnal tersebut diatas dengan format WORD, namun sebelum kita masuk ke file download dokumenya, neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan akan memberikan sedikit gambaran isi dari Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa. Jangan lupa untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bermanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. WHO memperkirakan saat ini di seluruh dunia terdapat 450 juta orang mengalami gangguan jiwa, di Indonesia sendiri pada tahun 2006 diperkirakan26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa dengan ratio populasi 1 berbanding 4 penduduk. Departemen Kesehatan RI mengakui sekitar 2,5 juta orang di negeri ini telah menjadi pasien rumah sakit jiwa.
Toshitaka Nomi, yang meneliti tentang “Hubungan Antara Karakter Manusia Dengan Golongan Darah”, melibatkan tidak kurang dari 10.000 responden. Penelitian ini dapat memberikan keterangan bahwa ada golongan darah yang kecenderungan memiliki karakter emosional besar dan mudah bosan (Nomi & Setyowati, 2009).
Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku (Nasir & Muhith, 2011).Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa, suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada diri sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol (Kusumawati & Hartono, 2010).
A. Prilaku Kekerasan
1. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 2010).
neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan telah menyedikan link download untuk Makalah Analisa Jurnal tersebut diatas dengan format WORD, namun sebelum kita masuk ke file download dokumenya, neoaskep - Asuhan Dunia Keperawatan akan memberikan sedikit gambaran isi dari Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa. Jangan lupa untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bermanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. WHO memperkirakan saat ini di seluruh dunia terdapat 450 juta orang mengalami gangguan jiwa, di Indonesia sendiri pada tahun 2006 diperkirakan26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa dengan ratio populasi 1 berbanding 4 penduduk. Departemen Kesehatan RI mengakui sekitar 2,5 juta orang di negeri ini telah menjadi pasien rumah sakit jiwa.
Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa |
Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku (Nasir & Muhith, 2011).Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa, suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada diri sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol (Kusumawati & Hartono, 2010).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 2010).
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis (Depkes RI).
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007, hal. 146).
2. Rentang Respon Marah
Respon kemarahan dapat berfluktasi dalam rentang adaptif maladaptif, seperti rentang respon kemarahan dibawah ini (Yosep, 2007).
4. Faktor – faktor yang dapat menyebabkan Perilaku Kekerasan
a) Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan menurut teori biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dijelaskan oleh Toswend (1996 dalam Purba dkk, 2008)
b) Biokimia
Berbagai neurotransmitter (epinephrine, norepinephrine, dopamine, asetilkolin, dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls agresif. Teori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenal oleh Selye dalam teorinya tentang respon terhadap stress.
c) Genetik
Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif dengan genetic karyotype XYY.
d) Gangguan Otak
Sidroma otak organic terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan. Tumor otak, khususnya yang menyerang system limbic dan lobus temporal; trauma otak; yang menimbulkan perubahan serebral; dan penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.
Mungkin itu saja ringkasan tentang Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang dapat teman - teman download dibawah, namun sebelum teman - teman mendownload Dokumen Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa ini, Neoaskep Asuhan Dunia Keperawatan sekali lagi mengingatkan untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bemanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Download Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa Format Word
NB : Bagi teman - teman yang ingin request Contoh Skripsi untuk Keperawatan silahkan tinggalkan komen di Fanspage Asuhan Dunia Keperawatan.
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007, hal. 146).
2. Rentang Respon Marah
Respon kemarahan dapat berfluktasi dalam rentang adaptif maladaptif, seperti rentang respon kemarahan dibawah ini (Yosep, 2007).
- Asertif adalah kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau diungkapkan tanpa menyakiti orang lain, akan memberi kelegaan pada individu dan tidak akan menimbulkan masalah.
- Fruktasi adalah respon yang terjadi akibat gagal ,mencapai tujuan karena yang tidak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan. Dalam keadaan ini tidak ditemukan alternative lain. Selanjutnya individu merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan dan terlihat pasif.
- Pasif adalah individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya,klien tampak pemalu, pendiam, sulit diajak bocara karena rendah diri dan merasa kurang mampu.
- Agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destry\uktif dan masih terkontrol, perilaku yang dapat berupa : muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar disertai kekerasan.
- Amuk adalah perasaan marah dan bermusuhan kuat diserta kehilangan control diri. Individu dapat merusak diri sendiri orang lain dan lingkungan.
4. Faktor – faktor yang dapat menyebabkan Perilaku Kekerasan
a) Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan menurut teori biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dijelaskan oleh Toswend (1996 dalam Purba dkk, 2008)
b) Biokimia
Berbagai neurotransmitter (epinephrine, norepinephrine, dopamine, asetilkolin, dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls agresif. Teori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenal oleh Selye dalam teorinya tentang respon terhadap stress.
c) Genetik
Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif dengan genetic karyotype XYY.
d) Gangguan Otak
Sidroma otak organic terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan. Tumor otak, khususnya yang menyerang system limbic dan lobus temporal; trauma otak; yang menimbulkan perubahan serebral; dan penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.
Mungkin itu saja ringkasan tentang Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang dapat teman - teman download dibawah, namun sebelum teman - teman mendownload Dokumen Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa ini, Neoaskep Asuhan Dunia Keperawatan sekali lagi mengingatkan untuk mendukung situs ini agar selalu konsisten dalam upload artikel yang bemanfaat dengan cara share artikel ini dan follow fanspage Asuhan Dunia Keperawatan
Download Analisa Jurnal - Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa Format Word
NB : Bagi teman - teman yang ingin request Contoh Skripsi untuk Keperawatan silahkan tinggalkan komen di Fanspage Asuhan Dunia Keperawatan.